musicbiz101wp – Lagu Sumpah Pemuda identik dengan lagu “Bangun Pemudi Pemuda”. Lagu ini sering dinyanyikan pada Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Penciptanya adalah Alfred Simanjuntak, ia adalah seorang komposer yang sangat identik dengan lagu-lagu patriotik.
Lagu “Bangun Pemudi Pemuda” digubah oleh Alfred di usia yang masih belia, tepatnya 23 tahun. Pada tahun 1943, Indonesia masih dijajah oleh Jepang. Penjajahan juga menggerakkan Alfred untuk menulis lagu-lagu patriotik untuk menyulut bangun pemudi pemuda semangat untuk merdeka.
Lagu tersebut tidak diciptakan oleh Alfred bersamaan dengan Kongres Pemuda Kedua–pendahulu Hari Sumpah Pemuda– yang diadakan pada tanggal 28 Oktober 1928. Namun, lirik lagu ini juga menggugah semangat anak muda, seperti sebagai pewaris bangsa.
Pemrakarsa Kongres Pemuda Kedua adalah Persatuan Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan mahasiswa dari seluruh Hindia Belanda. Hari Sumpah Pemuda ini melahirkan semboyan “Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa”, yaitu Indonesia.
Salah satu aktor sejarah Sumpah Pemuda yang paling terkenal adalah Muhammad Yamin, saat itu beliau adalah sekretaris dan penyusun Sumpah Pemuda. Selain Yamin, ada juga panitia penting Kongres Pemuda II, misalnya Soegondo Djojopuspito yang menjabat sebagai ketua panitia.
Selain itu, ada Amir dari Jong Batak Bond, dan Djoko Marsaid sebagai Wakil Ketua. Turut hadir Djohan Mohammad Tjai sebagai Asisten 1 dan Kotjosungkono dari Asisten II Pemuda Indonesia. R.C.L. Senduk dari Jong Celebes sebagai Asisten III, Johannes Leimena dari Jong Ambon sebagai Asisten IV, dan Rohyani dari bangun Pemuda pemudi Kaoem Betawi sebagai Asisten V.
Sejarah Terciptanya Lagu Bangun Pemudi Pemuda Karya Alfred Simanjuntak
Kepada Tempo, Alfred mengaku terinspirasi saat berada di kamar mandi. Nada dan lirik lagu perjuangan tiba-tiba bergema di kepalanya. Alfred dengan cepat keluar dari kamar mandi dan menuliskan nomor catatan di selembar kertas agar dia tidak melupakannya.
Tidak butuh waktu lama bagi Alfred untuk menyelesaikannya. Keesokan harinya, lagu yang sepertinya wajib dibawakan pada upacara Hari Kemerdekaan 17 Agustus itu selesai.
Khawatir lagu yang menyulut semangat bangun pemuda pemuda itu tertangkap oleh polisi militer Jepang, ia diam-diam mengajarkan lagu tersebut kepada siswa di SMA tempatnya bekerja, yaitu Sekolah Rakyat Sempurna Indonesia di Semarang.
Menurut Wildan Bayudi dalam bukunya Nyanyian Wajib Nasional, sekolah ini didirikan oleh sejumlah tokoh nasionalis seperti Bahder Djohan, Wongsonegoro, dan Parada Harahap.
Ketika Jepang kalah dalam pertempuran lima hari, seperti yang diungkapkan Alfred dalam sebuah wawancara dengan Majalah Dia, dia mendapat telepon dari seseorang yang mengaku sebagai intelijen Jepang dan memberi selamat kepadanya karena masih hidup. Pasalnya, namanya masuk dalam daftar buronan Kempeitai Jepang. Semua karena lirik lagu “Bangun Pemudi Pemuda” yang dinilai mampu membakar semangat anak muda.
Pada masa pendudukan Jepang, Kempeitai ditakuti. Jika mereka mencurigai Anda sebagai orang yang berbahaya, maka bersiaplah untuk ditangkap, disiksa, atau dihukum mati. Kempeitai adalah unit militer yang bertindak sebagai polisi rahasia dan polisi militer. Tentu tidak jarang nama Alfred masuk dalam daftar buronan Kempeitai.
Lirik Lagu Pemudi Pemuda
Bangun pemudi pemuda Indonesia
Tangan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmu lah
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas
Tak usah banyak bicara trus kerja keras
Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih
Bertingkah laku halus hai putra negeri
Bertingkah laku halus hai putra negeri